Preloader Image

24 Zulqaidah 1446 H

Pray Time

Artikel

 single blog photos

Menata Hati untuk Menggapai Ridho Ilahi

  1. Menata Hati, membangun keunggulan ruhani (7 materi)
  2. Menata Iman Dalam Semua Fase Kehidupan (7 materi)
  3. Dilema Dosa, Bagaimana Hati menyikapinya..? (6 materi)
  4. Menata Paradigma amal membangun karya besar nan abadi (7 materi)

 

22. MENATA NIAT SEBELUM BERAMAL

Dari Jabir ra berkata : Rasulullah saw bersabda: “Umat manusia akan dihimpun (pada hari kiamat nanti) berdasarkan niat mereka. “ (HR.Al Baihaqi dan Ibnu Majah)

PENILAIAN TERHADAP HADITS: s ini dishahihkan Syaikh Nashiruddin al Albani dalam Shahihul Jami’ (80420).

Dalam hadits sebelumnya, Nabi saw memerintahkan agar setiap muslim memperhatikan dan menjaga hak Allah dengan bertakwa kepada Allam dimanapun. Karena Taqwa adalah pangkal segala kebaikan. Lalu menjaga hak diri/jiwa dengan bertaubat dan menjaga hak makhluk dengan memperlakukan manusia dengan akhlak mulia.

Dalam hadits ini Nabi saw mengingatkan agar seeorang muslim memperhatikan niatnya ketika melakukan suatu amal (Tashhihun niyyah qablal’amal), karena niat inilah yang akan menentukan masa depannya di akhirat nanti. Jika niat salah, amal sebaik apapun tidak aka nada nilainya disisi Allah. Jika niat benar, amal akan diterima dan pahala dilipatgandakan.

NILAI-NILAI RUHIYAH:

  1. Mengapa perlu niat yang baik dan benar.?Apa keuntungannya.?:
  1. Akan mengantarkan pelaku kebaikan mendapatkan ridla Allah dan pahala yang berlipatganda. Sabda Nabi saw, “Jika seorang hamba meniatkan kebaikan, lalu ia mengamalkannya, maka Allah mencatat untuknya 10 hingga 700x lipat kebaikan, bahkan hingga berlipat ganda banyaknya.” (Muttafaqun ‘Alaih).
  2. Niat yang baik akan mendatangkan pahala kebaikan mesti ia belum sempat mengamalkannya. Rasulullah saw bersabda: “seorang hamba yang dikaruniai Allah harta dan ilmu, lalu ia bertakwa kepada Allah dalam mengelola hartanya, Ia gunakan hartanya untuk mengokohkan jalinan silaturahmi dan mengetahui hak Allah pada hartanya. Orang ini berada pada posisi yang paling mulia. Dan seorang hamba yang dikaruniai ilmu oleh Allah tapi tidak dikaruniai harta, sedangkan ia tulus dalam niatnya dengan mengatakan, “Seandainya aku memiliki harta, niscaya aku akan melakukan seperti yang dilakukan si fulan.” Maka dengan natnya itu, pahala keduanya sama..” (HR.Tirmidzi)
  3. Perpaduan antara niat yang baik dengan amal yang baik akan mampu mengejar ketertinggalan seorang muslim dari sahabat-sahabatnya yang telah berhasil meraih pahala besar karena melakukan amalan yang spektakuler. Ibnu Mubarak berkata, “Bisa jadi suatu amalan yang kecil akan diperbesar oleh niatnya.”
  4. Niat yang baik dari seorang muslim kadang lebih baik dari amalnya. Yahya bin abi Katsir berkata, “Pelajarilah niat, karena sesungguhnya niat itu lebih jelas dari amalan.” Spt seorang wanita yang menjenguk imam Syafi’I saat sakit mengatakan, “Allahu Yusyfika (bukan Yasyfika)”. Mendengar itu sang imam berkata, “Ya Allah kabulkanlah apa yang menjadi niat dalam hatinya dan bukan apa yang terucap di bibirnya.
  5. Niat yang tulus dan baik bisa menjadi amal kebaikan yang paling utama. Dawud ath Tha’l berkata, “Aku melihat bahwa semua kebaikan terhimpun dalam niat yang baik. Cukuplah niat yang baik sebagai suatu kebaikan bagimu meskipun kamu tidak pernah melakkukannya.”
  6. Niat baik dapat mendatangkan keuntungan dan kebahagiaan duniawi. Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang akhiratnya menjadi niatnya, Allah akan menyempurnakan urusannya, meletakkan kekayaan dalam hatinya, dan dunia akan menghampirinya meski ia tidak menyukainya (Mengharapkannya).” (HR.Ibnu Majah dari Zaid bin Tsabit).
  1. Waspadai Niat yang Tidak Baik, Mengapa.?
  2. Bagaimana Menata Niat agar Senantiasa Menjadi Niat yang Baik.?

Share: